Knowledge Management

Senin, 22 November 2010

langkah-langkah sistematik untuk mengelola pengetahuan dalam organisasi untuk menciptakan nilai dan meningkatkan keunggulan kompetitif secara berkelanjutan (Sharing Vision,2007)

suatu sistem manajemen modern yang merupakan filosofi yang dapat diaplikasikan menjadi suatu sistem guna membantu perusahaan untuk mengembangkan dan mengakomodir potensi pegawai.

Jenis Pengetahuan
1. Explicit Knowledge
merupakan pengetahuan yang dapat dilihat atau tertulis (dokumen, buku dsb)
2. Tacit Knowledge
pengetahuan yang tersembunyi/ tidak kasat mata (terletak pada benak manusia)

perpindahan dari tacit menjadi Explicit knowledge

Proses perpindahan
a. Socialization : perpindahan pengetahuan dari tacit ke tacit (berbagi dengan tatap muka)
b. Externalization : perpindahan pengetahuan dari tacit ke explicit (buku, dokumen, menulis, merekam, dsb)
c. Combination: perpindahan pengetahuan dari Explicit ke Explicit (pengorganisasian, pengetahuan explicit : sistem informasi, perpustakaan)
d. Internalization: perpindahan pengetahuan dari Explicit ke tacit (pengetahuan explicit diserap manusia : membaca, mendengar, menonton, dsb)

Free Template Blogger collection template Hot Deals BERITA_wongANteng SEO theproperty-developer

OUTBOUND TRAINING

Kamis, 18 November 2010

TUJUAN :

agar peserta mampu memahami kemampuan dalam berperan sebagai visionary leader yang memiliki kompetensi sebagai pengembang Corporate Value

Desain Program

Pre-Course :
Dalam acara ini digunakan untuk menjelaskan konsep outbound training yaitu metode experiential education dan siklus experiential education; konsep comfort zone, informed consent

pre-course merupakan bagian penting yang diberikan pada siswa untuk memahami eksensi dari acara...

perlu dingat !!!

Duflle Shuffle : menyiapkan dan memindahkan perlengkapan sendiri dari tas atau ransel pribadi ke ransel yang telah dipersiapkan. disini peserta mengatur sendiri kebutuhan akan kelengkapan pribadi selama pelatihan. ini seperti konsep Re-packing. dengan bekal pemahaman dalam acara pre-course, maka diharapkan peserta telah mampu merencanakan dan mengambil keputusan yang sesuai dengan kebutuhan. segala keputusan yang diambil akan ada resiko yang diterimannya.

Night Hiking : peserta didorong untuk bersiap menghadapi perubahan, dimana peserta menyusun stategi untuk beradaptasi dengan perubahan, didorong untuk dapat mengambil keputusan dengan situasi perubahan tersebut, melasanakan sesuai aturan, mendorong untuk cepat belajar pada hal-hal baru, dan kemampuan beradaptasi untuk situasi yang sulit.

Campcraft: menyiapkan lokasi bermalam, mulai dari membangun tenda sampai pada menetapkan atau aturan posisi tidur. konsep yang ditawarkan dalam membangun tenda sampai pada menetapkan atau mengatur posisi tidur. konsep yang ditawarkan dalam membangun tenda dapat memberikan kontribusi dan mampu memberdayakan semua peserta.

Memasak/ Cooking Initiative : inisiatif ini tidak hanya sekedar menyediakan makan pagi, tetapi bahwa kegiatan memasak memiliki nilai-nilai yang dapat digali dalam proses membuat makanan mentah menjadi makanan yang siap dimakan. didalam prosesnya, fokus nilai yang diharapkan muncul adalah bagaimana seorang leader memiliki visi membuat masakan memiliki nilai tambah, dapat memberdayakan anggotanya, bagaimana kelompok (leader) merencanakan dan mengatur strategi sehingga hasil akhir yaitu masakan memiliki kualitas sesuai yang diharapkan, bagaimana berorientasi pada pelayanan pelanggan, bagaimana dengan kondisi yang terbatas (bahan telah ditentukan, tidak dapat memilih) dapat menghasilakn yang optimal

Paparan Kepemimpinan yang Visioner

ini penting untuk memberikan gambaran yang jelas bahwa kepemimpinan yang visioner sangat dibutuhkan oleh seorang pemimpin untuk membawa perusahaan menjadi lebih baik, mampu beradaptasi dengan perubahan dan selalu menjadi organisasi yang pembelajar.

Every Body UP

inisiatif ini mengambarkan bagaimana kelompok harus mempunyai strategi untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan dengan memberdayakan sumber daya yang ada. peran leader penting untuk mengkomunikasikan tujuan atau visi yang ingin dicapai, bagaimana leader mengambil keputusan untuk memilih satu strategi dari sekian strategi yang mungkin ditunjukan oleh anggota kelompok.

Escape from Alcatraz

inisiatif yang mengambarkan bagaimana kelompok harus memiliki rencana dan strategi untuk menyelesaikan pekerjaanya, mengambarkan peran leader sangat penting dalam mencapai tujuan ( baik mengingatkan maupun meredakan konflik) informasi yang detail/rinci juga menjadi salah satu kunci keberhasilan kelompok. Ada target waktu yang harus ditempuh dalam menyelesaikan tugasnya.

Solo Camp
merupakan refleksi dari keseluruan aktivitas yang telah dilaksanakan. pentingnya orang berhenti sejenak untuk mengingat kembali apa yang telah dilakukan sebelumnya, apakah yang dilakukan sudah berguna bagi orang lain (atau bagi perusahaannya) yang pada akhirnya peserta diminta untuk membuat komitmen pribadi yang menitik beratkan pada apa yang disumbangkan pada perusahaan dan keluarga agar hidupnya lebih bermakna.

Rakit dan War Games

kegiatan ini mengambarkan pentingnya strategi yang detail untuk mencapai tujuan, peran leader menjadi penting untuk mencapai tujuan, peran tersebut menjadi penting terutama dalam keberanian dalam mengambil keputusan yang mendesak, pemberdayaan anggota dan juga memotivasi sehingga memiliki keinginan yang kuat untuk melaksanakan tugas masing-masing skenarionanya, menyelamatkan yang terdampar dan menjadi sandera

Free Template Blogger collection template Hot Deals BERITA_wongANteng SEO theproperty-developer

PROGRAM INTEGRITAS LAYANAN PUBLIK PLN (ILP PLN)

Senin, 15 November 2010

Integritas merupakan suatu komitmen untuk melaksanakan apa yang diucapkan yang didasari atas kejujuran, taat aturan, bertanggung jawab dan keteladanan. Sedangkan integritas dalam hal pelayanan publik sendiri di atur dalam Kepmen Pan No. 63 tahun 2003 yang terdiri dari prinsip pelayanan publik dan standard pelayanan publik.

Prinsip pelayanan publik sendiri terdiri dari kesederhanaan yang mencakup prosedur pelayanan publik tidak berbelit belit, mudah dipahami dan mudah dilaksanakan, selanjutnya kejelasan mencakup persyaratan teknis dan administratif pelayanan publik, unit kerja/pejabat yang berwenang dan bertanggung jawab dalam memberikan pelayanan dan penyelesaian keluhan dalam pelaksanaan pelayanan publik serta rincian biaya pelayanan publik dan tata cara pembayaran, selanjutnya kepastian waktu yaitu pelaksanaan pelayanan publik dapat diselesaikan dalam kurun waktu yang telah ditentukan, selain itu akurasi adalah produk pelayanan diterima dengan benar, tepat dan sah, selain itu keamanan yaitu proses dan produk pelayanan publik memberikan rasa aman dan kepastian hukum dan yang terakhir tanggung jawab.

Standar pelayanan publik terdiri dari prosedur pelayanan yaitu prosedur pelayanan yang dibakukan bagi pemberi dan penerima pelayanan termasuk pengaduan, waktu penyelesaian yang ditetapkan sejak saat pengajuan permohonan sampai dengan penyelesaian pelayanan termasuk pengaduan, biaya pelayanan termasuk rinciannya yang ditetapkan dalam proses pemvbeerian pelayanan, produk pelayanan yaitu hasil pelayanan yang akan diterima sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan, sarana dan prasarana yaitu penyediaan sarana dan prasarana layanan yang memadai oleh penyelenggaraan pelayanan publik, kompetensi petugas pemberi pelayanan harus ditetapkan dengan tepat berdasarkan pengetahuan , keahlian , keterampilan, sikap dan perilaku yang dibutuhkan.

Tipologi Korupsi di Layanan Publik berdasarkan Analisa Kualitatif:

* Pengguna layanan memberikan suap kepada petugas:

* dalam memuluskan perolehan izin walaupun persyaratan tidak dipenuhi

* untuk mempercepat pelayanan dan menghindari kesewenang-wenangan petugas

* Pengguna layanan dengan atau tanpa pengetahuan petugas mereduksi kewajiban pembayaran dari yang seharusnya (tidak membayar sesuai dengan yang seharusnya)‏

* Petugas meminta sejumlah uang tambahan di luar biaya resmi (biaya sesuai prosedur) kepada pengguna layanan

* Petugas melakukan pungutan yang berkedok infak, kotak tips atau sumbangan seikhlasnya

* Petugas memberikan harga khusus kepada orang/kelompok/institusi tertentu à Jalur Cepat

* Petugas mengedepankan pemberian izin atau layanan tertentu kepada anggota keluarga/kerabat

* Petugas layanan menjadi calo (perantara tidak resmi)

Sementara itu faktor pendorong korupsi dilayanan publik terdiri dari:

* Faktor Eksternal

* Kebiasaan masyarakat yang ingin serba instan/cepat, tidak ingin mengikuti prosedur dan lebih menyukai menggunakan jasa calo

* Proses sosialisasi yang tidak efektif terkait prosedur (waktu, syarat dan biaya), sehingga tidak ada kontrol yang kuat dari pengguna layanan

* Kebiasaan pemberian sejumlah uang/barang sebagai ucapan terima kasih setelah akhir pengurusan layanan

* Pemahaman yang keliru bahwa uang tambahan dan uang dalam jumlah kecil dianggap bukan korupsi à budaya permisif

* Faktor Eksternal

* Kebiasaan masyarakat yang ingin serba instan/cepat, tidak ingin mengikuti prosedur dan lebih menyukai menggunakan jasa calo

* Proses sosialisasi yang tidak efektif terkait prosedur (waktu, syarat dan biaya), sehingga tidak ada kontrol yang kuat dari pengguna layanan

* Kebiasaan pemberian sejumlah uang/barang sebagai ucapan terima kasih setelah akhir pengurusan layanan

* Pemahaman yang keliru bahwa uang tambahan dan uang dalam jumlah kecil dianggap bukan korupsi à budaya permisif

Dalam hal integritas pelayanan kepada nasabah mendapat perhatian khusus dari KPK , hal ini dilakukan untuk mengetahui nilai indikator korupsi dalam layanan publik, kegiatannya meliputi melakukan pengukuran ilmiah terhadap tingkat korupsi dan faktor-faktor penyebab terjadinya korupsi di lembaga publik dengan mensurvei pengguna langsung layanan publik (dari sudut pandang pengguna layanan, bukan pemberi layanan). Sedangkan tujua yang ingin dicapai yaitu tingkat korupsi dan faktor-faktor penyebab terjadinya korupsi di lembaga publik dengan mensurvei pengguna langsung layanan publik (dari sudut pandang pengguna layanan, bukan pemberi layanan).



Free Template Blogger collection template Hot Deals BERITA_wongANteng SEO theproperty-developer

KESELAMATAN KETENAGALISTRIKAN (K2)

Pengertian

Keselamatan ketenagalistrikan adalah segala upaya atau langkah-langkah pengamanan instalasi penyediaan tenaga listrik dan pengamanan pemanfaat tenaga listrik untuk mewujudkan kondisi andal dan aman bagi instalasi dan kondisi aman dari bahaya bagi manusia dan makhluk hidup lainnya, serta kondisi ramah lingkungan, di sekitar instalansi tenaga listrik.

TUJUAN KESELAMATAN KETENAGALISTRIKAN (K2)

Untuk mewujudkan kondisi:

a. Andal dan aman bagi instalasi;

b. Aman dari bahaya bagi manusia dan makhluk hidup lainnya;

c. Ramah lingkungan

UPAYA UNTUK MEWUJUDKAN K2:

1. STANDARISASI

2. PENERAPAN 4 PILAR K2

3. SERTIFIKASI

4. PENERAPAN SOP

5. ADANYA PENGAWAS PEKERJAAN

KESELAMATAN KETENAGALISTRIKAN

Dasar Hukum :

1. UU No.1 / 1970 ttg Keselamatan Kerja

2. UU No. 30 / 2009 ttg Ketenagalistrikan

3. PP No.3 / 2005 ttg Instalasi Penyediaan dan Pemanfaatan Tenaga Listrik

4. Keppres No.22 / 1993 ttg Penyakit Yang Timbul Karena Hubungan Kerja

5. Kep Menaker No.5/Men/1996 ttg Sistem Manajemen K3 (SMK3)

6. Kep Direksi No.090.K/DIR/2005 ttg Pedoman Keselamatan Instalasi

7. Kep Direksi No.091.K/DIR/2005 ttg Pedoman Keselamatan Umum

8. Kep Direksi No.092.K/DIR/2005 ttg Pedoman Keselamatan Kerja

9.

KEPUTUSAN DIREKSI PT PLN ( Persero ) :

NO : 090.K/DIR/2005 ,TENTANG KESELAMATAN INSTALASI

DILINGKUNGAN PT PLN ( Persero )

NO: 091.K/DIR/2005 TENTANG PEDOMAN KESELAMATAN UMUM DILINGKUNGAN PT PLN ( Persero )

NO: 092.K/DIR/2005 TENTANG PEDOMAN KESELAMATAN KERJA DILINGKUNGAN PT PLN (

KESELAMATAN KETENAGALISTRIKAN

1. Setiap usaha ketenagalistrikan wajib memenuhi ketentuan keselamatan ketenagalistrikan

2. Keselamatan ketenagalistrikan meliputi :

a. Standarisasi

b. Pengamanan instalasi dan pemanfaat TL untuk mewujudkan kondisi :

- Andal dan aman bagi instalasi ( Keselamatan Instalasi )

- Aman dari bahaya bagi manusia :

* Tenaga Kerja ( Keselamatan Kerja )

* Masyarakat Umum ( Keselamatan Umum )

- Akrab lingkungan ( Keselamatan Lingkungan )

c. Sertifikasi :

- Sertifikasi laik operasi bagi instalasi penyediaan TL,

- Sertifikasi kesesuaian dengan standar PUIL untuk instalasi

pemanfaatan TL (instalasi pelanggan),

- Tanda keselamatan bagi pemanfaat TL (alat kerja/rumah tangga)

- Sertifikasi kompetensi bagi tenaga teknik ketenagalistrikan

STANDARISASI SEBAGAI PEGANGAN AWAL MELAKSANAKAN KEGIATAN BERPOTENSI BAHAYA :

- Standarisasi Proses ( Pemasangan dsb)

- Standarisasi Uji (Performance Test, Komisioning,dsb)

- Standarisasi Produk (Spesifikasi dsb)

EMPAT PILAR KESELAMATAN KETENAGALISTRIKAN

1. Keselamatan Kerja : perlindungan terhadap pegawai

2. Keselamatan Umum: perlindungan terhadap masyarakat , instalansi

3. Keselamatan Lingkungan : perlindungan terhadap lingkungan instalansi

4. Keselamatan Instalansi : perlindungan terhadap instalasi penyediaan tenaga listrik



Free Template Blogger collection template Hot Deals BERITA_wongANteng SEO theproperty-developer

PEDOMAN PRILAKU PT. PLN (Persero)

Pedoman Prilaku PLN meliputi:

Saling Percaya (Mutual Trust)

  1. Saling menghargai.
  2. Beritikad baik.
  3. Transparan.

Integritas (Integrity)

  1. Jujur dan menjaga komitmen.
  2. Taat aturan dan bertanggung jawab.
  3. Keteladanan.

Peduli (Care)

  1. Proaktif dan saling membantu.
  2. Memberi yang terbaik.
  3. Menjaga citra perusahaan.

Pembelajaran (Continous Learning)

  1. Belajar berkelanjutan dan beradaptasi.
  2. Berbagi pengetahuan dan pengalaman.
  3. Berinovasi.

Pihak-pihak yang Wajib Melaksanakan Pedoman Perilaku PLN

a. Mulai dari Direksi, Komisaris, pemimpin Unit sampai dengan pegawai.

b Anak Perusahaan

c. Perusahaan Afiliasi.

d. Pihak ketiga (konsultan, pemasok, IPP, Outsourcing, mitra kerja, kontraktor,AKLI, dan konsuil.

Kewajiban Pegawai PLN

Pegawai wajib menjalankan pedoman perilaku, memahami kebijakan PLN dan berkomitmen terhadap integritas dan

menghindari pelanggaran.

Memahami kebijakan PLN :

• Pahami kebijakan perusahaan.

• Pelajari rincian kebijakan.

• Bila ada pertanyaan mengenai kebijakan agar menghubungi manajer yang terkait.

Mengungkapkan masalah :

• Segera ungkapkan bila ada potensi atau tindakan

pelanggaran terhadap kebijakan PLN.

• Laporkan sesuai prosedur yang berlaku.

Kewajiban Pemimpin

a. Bertanggung jawab atas terwujudnya penerapan pedoman perilaku dan kepatuhan terhadap kebijakan perusahaan yang menyadarkan pegawai atas tugas dan tanggung jawabnya.

b. Mendorong terbangunnya perilaku etis dalam melaksanakan pekerjaan agar tercapai kinerja individu dan kinerja perusahaan yang terbaik.

c. Mencegah terjadinya masalah kepatuhan :

- Sosialisasikan kebijakan yang berlaku.

- Sediakan fasilitas informasi untuk memahami semua kebijakan yang berlaku.

d. Mendeteksi permasalahan:

-Mengembangkan sistem pengaduan yang efektif.

- Mengontrol secara berkala untuk meminimalkan pelanggaran.

e. Merespon permasalahan.

- Melakukan tindakan koreksi bila ada permasalahan.

- Memberikan penghargaan kepada pegawai yang menjadi teladan di tempat kerjanya.

- Memberikan hukuman bagi yang melanggar

- Melaporkan sesuai prosedur yang berlaku.

Ciri Perusahaan Kelas Dunia :

1. Merupakan barometer standar kualitas pelayanandunia.

2. Memiliki cakrawala pemikiran yang mutakhir.

3. Terdepan dalam pemanfaatan teknologi.

4. Haus akan kesempurnaan kerja dan perilaku.

5. Merupakan Perusahaan idaman bagi pencari kerja.

Tumbuh Kembang :

1. Mampu mengantisipasi berbagai peluang dantantangan usaha.

2. Konsisten dalam pengembangan standar kinerja.

Unggul :

1. Terbaik, terkemuka dan mutakhir dalam bisniskelistrikan.

2. Fokus dalam usaha mengoptimalkan potensi insani.

3 Peningkatan kualitas input, proses dan output produk dan jasa pelayanan secara berkesinambungan.

Terpercaya :

1. Memegang teguh etika bisnis.

2. Konsisten memenuhi standar layanan yang dijanjikan.

3. Menjadi perusahaan favorit para pihak yang berkepentingan.

Potensi Insani :

1. Berorientasi pada pemenuhan standar etika dan kualitas.

2. Kompeten, profesional dan berpengalaman.

MISI :

1. Menjalankan bisnis kelistrikan dan bidang lain yang terkait, berorientasi pada Kepuasan pelanggan, anggota perusahaan dan pemegang saham.

2. Menjadikan tenaga listrik sebagai media untuk meningkatkan kualitas kehidupan masyarakat.

3. Mengupayakan agar tenaga listrik menjadi pendorong kegiatan ekonomi.

4. Menjalankan kegiatan usaha yang berwawasan lingkungan.

Kepemimpinan dan Hubungan

Antar Insan PLN

Eksternal

Pelanggan Mitra Kerja/Pemasok Pesaing Investor Pelanggan, Mitra Kerja/Pemasok, Pesaing, Investor,

Pemerintah/DPR, Masyarakat, Media Massa, Organisasi

Profesi/Institusi Pendidikan, Penegak Hukum.

1. Kepemimpinan PLN

a.Menginspirasi dan memberikan keteladanan perilaku Saling Percaya,

Integritas, Peduli dan Pembelajar.

b.Mempelopori pembaharuan dan modernisasi.

c.Memastikan semua unsur perusahaan bekerjasama secara sinergis.

d.Membina kader melallui proses CMC.

e.Mengantisipasi kondisi turbulence dan lingkungan yang selalu berubah dengan gesit.

2. Hubungan Antar Insan PLN

a. Saling Percaya

1. Berpikir dan berperilaku positif

2. Menghargai pendapat dan gagasan yang berbeda

3. Obyektif dan transparan

4. Menjalin hubungan yang harmonis.

b. Integritas

1. Jujur dan menjaga komitmen.

2. Memberikan keteladanan.

3. Adil dan bertanggung jawab.

4. Mengakui keterbatasan.

5. Netral dalam berpolitik

c. Peduli

1. Saling membantu, memotivasi dan memberi perhatian.

2. Santun, ramah dan terbuka.

3. Menjaga citra dan memberikan pelayanan terbaik.

4. Saling mengingatkan bila ada yang melanggar aturan

d. Pembelajar

1. Memahami dan melaksanakan kebijakan perusahaan.

2. Meningkatkan kompetensi secara terus-menerus.

3. Berbagi informasi, ide, dan pengalaman.

4. Melakukan inovasi dan mendorong perubahan.

5. Kritis dan bersemangat untuk mendapatkan yang terbaik.

3. Sikap Korporasi terhadap Hubungan Eksternal

a. Hubungan dengan Pelanggan

1. Mengutamakan kepuasan dan kepercayaan pelanggan.

2. Menjalin komunikasi edukatif yang sehat, ramah, adil, jujur

dan tidak menyesatkan.

3. Memenuhi standar mutu pelayanan yang telah disepakati.

4. Menegakkan integritas pelayanan publik.

5. Memberikan solusi yang saling menguntungkan.

b. Hubungan dengan Investor

1. Memilih investor yang terpercaya, kredibel dan bertanggung jawab.

2. Membuat perjanjian kerja yang saling menguntungkan.

3. Menjalin komunikasi secara jujur dan efektif dengan tetap menjaga kerahasiaan data dan informasi.

4. Menyediakan informasi yang aktual, akurat dan prospektif.

c. Hubungan dengan mitra kerja/pemasok

1. Menjaga dan mengutamakan kepentingan perusahaan.

2.Menilai secara Obyektif.

3.Membuat perjanjian kerja yang saling menguntungkan.

d. Hubungan dengan pesaing

1. Melakukan persaingan yang sehat dengan mengandalkan keunggulan produk dan pelayanan.

2. Menjadikan pesaing sebagai pemicu peningkatan diri.

3. Menjaga kerahasiaan data dan informasi.

e. Hubungan dengan pemerintah/ DPR

1. Mendukung program dan menjaga kepercayaan pemerintah/DPR.

2. Memberikan laporan data secara benar dan akurat.

3.Membina hubungan yang harmonis dan konstruktif.

f. Hubungan dengan masyarakat

1. Melaksanakan program Corporate Social Responsibility.

2. Menghormati tata nilai daerah

3. Menjaga kelestarian dan kebersihan lingkungan.

g. Hubungan dengan media massa

1. Menerima dan menindaklanjuti kritik-kritik membangun dengan memperhatikan aspek risiko dan biaya.

2. Memberikan informasi yang aktual, relevan dsn berimbang.

h. Hubungan dengan organisasi profesi/institusi pendidikan

1. Menerapkan standar-standar dan sertifikasi yang disepakati bersama.

2. Memberikan kesempatan dalam bidang pendidikan, penelitian, dan pengembangan masyarakat.

3. Menjalin kerjasama secara berkelanjutan

i. Hubungan dengan penegak hukum

1. Obyektif, transparan, dan taat aturan.

2.Melaksanakan program konsultatif dan bantuan hukum sesuai peraturan yang berlaku.

3. Menjalin kerjasama dalam upaya menjaga keamanan dan keselamatan asset perusahaan.

Tambahan dari Ibu Diana Kartanegara

  1. Persepsi dan citra di pengaruhi oleh kinerja, perilaku sehari-hari/ budaya perusahaan dan komunikasi
  2. Budaya feminisme mulai diterapkan di PLN dengan harapan dominasi laki-laki tidak besar, dan bisa berkembang seperti budaya kerja Negara sekitar Eropa


Free Template Blogger collection template Hot Deals BERITA_wongANteng SEO theproperty-developer